TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mengembangkan atraksi pariwisata untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan. Direktur Area Singapore Tourism Board untuk Indonesia, Raymond Lim mengatakan salah satu titik yang akan menjadi daya tarik adalah Changi Airport.
Bandara bukan sekadar tempat transit bagi pelancong, namun juga mendukung gaya hidup wisata melalui Jewel Changi Airport. Dengan begitu, bandara menjadi tempat wisata serba guna karena menunjang kegiatan belanja, kuliner, penginapan, permainan, hiburan, serta fasilitas penerbangan.
"Jewel Changi Airport menyediakan inovasi ke publik, tempat bermain anak-anak, menonton televisi, dan lainnya," kata Raymond Lim di Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019. Jewel Changi Airport menawarkan berbagai suasana pemandangan buatan.
Forest Valley, taman dalam ruangan lima lantai menyediakan 3.000 pohon, spesies tanaman dari Asia, Amerika, dan Australia. Ada pula Canopy Park akan dibuka pada pertengahan tahun ini. Tempat seluas 14 ribu meter persegi, itu berada di lantai paling atas untuk rekreasi.
Discovery Slides merupakan tempat bermain dengan ketinggian 6,5 meter dari permukaan. Kemudian Sky Nets, di mana pengunjung bisa menikmati pemandangan sambil berjalan di atas jaring sepanjang 25 meter.
Canopy Mazes merupakan tempat untuk bermain dalam labirin tanaman dan cermin. Ada juga Rain Vortex, yang berada di pusat Jewel Changi Airport. Rain Vortex adalah air terjun buatan di dalam ruangan yang tingginya 40 meter. Air terjun akan dipadukan dengan pertunjukan tata cahaya dan musik saat malam.
Baca juga:
Bersolek, Bandara Changi Singapura Dihiasi 3000 Pohon Mancanegara
"Orang yang terlalu menikmati Jewel Changi Airport, bisa ketinggalan pesawat," kata Raymond Lim, berkelakar. Jewel Changi Airport dirancang oleh arsitek Moshe Safdie. Jewel Changi Airport terhubung antara Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 yang bisa dijangkau menggunakan skytrain.
